FLYOVER DERMOLENG

PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER DERMOLENG KEC.KETANGGUNGAN
(Mata Kulian Evaluasi Proyek)
Suharmo,SE, MSI



Disusun oleh :
DESSI WULANDARI
C1A015005

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PURWOKERTO
2017




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segaloa rahmat-Nya sehingga makalah yang ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam pembuatan makalah yang berjudul “PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER DERMOLENG KEC.KETANGGUNGAN”
Penulis berharap makalh ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari masi ada kekurangan dalam makalah ini untuk itu penulis meminta kritik dan saran demi terwujudnya paper yang lebih baik di waktu-waktu mendatang.




Purwokerto, 7 November  2017


Penulis





BAB I
PENDAHULUAN



A.      LATAR BELAKANG
Transportasi adalah  perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi dibagi menjadi 3 macam yaitu transportasi darat, laut dan udara. Contoh dari transportasi darat adalah bus, motor, angkot, kereta api dan sebagainya. Jalan merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan transportasi khususnya di bidang transportasi darat, berfungsi sebagai kapasitas yang mengalirkan volume lalu lintas. Peran yang sangat vital tersebut membuat satu ruas jalan harus selalu dalam kinerja yang baik, sehingga pergerakan manusia dan/atau kendaraan dapat berlangsung dengan lancar. Ketersediaan kapasitas jalan yang cukup sangat mempengaruhi arus lalu lintas, tidak hanya pada hari normal, tapi juga pada periode angkutan lebaran. Momen mudik lebaran selalu dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas mencari nafkah di kota besar khususnya Ibukota negara untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. Hal ini membuat volume kendaraan yang melintas pada ruas jalan mengalami kenaikan yang signifikan.
Kabupaten Brebes terletak di bagian paling barat Propinsi Jawa Tengah berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Barat. Hal ini menjadikan Kabupaten Brebes sebagai pintu gerbang utama masuknya kendaraan lewat jalur darat dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah maupun Propinsi lain di sebelah timur Jawa Tengah. Dari tahun ke tahun Jalan Karangsawah yang terletak di Kabupaten Brebes selalu menjadi rute pilihan utama arus mudik baik Jakarta – Semarang menerus, maupun Jakarta – Purwokerto menerus, yang selalu digunakan oleh pemudik. Dengan melihat pentingnya peran Jalan di Brebes khususnya pada setiap musim libur lebaran maka perlu dilakukan analisis guna mengetahui tingkat pelayanan jalan agar dapat menjadi bahan evaluasi untuk tahun berikutnya guna terciptanya lalu lintas jalan yang aman, lancar, tertib, dan berkeselamatan.
Di Kabupaten Brebes juga terdapat jalan tol, sebagai pilihan lain bagi pengguna jalan. Pada tahun 2016, di kabupaten Brebes telah dibuka pintu tol baru, yatu Brebes Barat dan Brebes Timur. Dengan adanya jalan tol, diharapkan dapat membagi beban lalu lintas di jalan Pantura, sehingga volume di jalan Pantura dapat terbagi lewat jalan tol. Meskipun terdapat jalan tol diwilayah Brebes pada jalur tengah masih terlihat kemacetan yang panjang diakibatkan  karena adanya jalur kereta api yang melintasi jalan raya.
Brebes adalah salah satu wilayah yang dilewati apabila para pengguna jalan menggunakan jalan alternatif  jalur tengah Jawa Tengah. Jika kereta api melintas maka para pengguna jalan harus menunggu 15 menit untuk dapat melewati palang pintu. Maka apabila pengguna jalan menunggu 15 menit antrian panjang kendaraan hingga 5 km sebelum perlintasan kereta. Dengan antrian panjang akan menghambat perjalanan dan ditambah lagi kemacetan akibat perbaikan jalan raya membuat bahan bakar menjadi lebih cepat habis. Pada hari biasa waktu yang dibutuhkan dari Pejagan melewati perlintasan kereta ini sejauh 60 Km sekitar 4 jam, namun saat mudik lebaran hingga 14-16 jam. Dengan berfungsinya flyover pada mudik Lebaran atau hari libur diperkirakan dapat ditempuh sekitar 5-6 jam.. Pada hari biasa sajah perlintasan kereta di jalan Karangsawah terjadi 72 lintasan kereta, kalau musim mudik 92 lintasan minimal. Kalau satu kali berhenti 5 menit, satu hari ada sekitar 450 menit atau sekitar 8 jam. Dan apabila dari Ketanggungan menuju Purwokerto ada sebanyak 5 perlintasan kereta api yang akan dilewati maka dalam sehari membutuhkan 40 jam untuk waktu kendaraan berhenti itulah salah satu penyebab kemacetan di wilayah Brebes. Apabila pada hari mudik atau hari libur jalan ketanggungan menjadi titik kemacetan yang sangat parah karena antrian yang panjang akan menghambat perjalanan ditambah kereta api yang melintah setiap jam nya.
Dengan melihat permasalahan diatas maka diperlukan adanya pembangunan flyover dermoleng Kec.Ketanggungan tersebut sangat penting untuk membantu mengurangi kemacetan saat arus mudik lebaran atau hari libur akibat penutupan jalan ketika kereta api melintas. Jika dibangun flyover diatas perlintasan kereta api maka akan mempercepat para pengguna jalan melewati rel kereta dan dengan flyover dapat mengurangi pengguna jalan yang tidak mentaati peraturan dengan menerobos palang pintu sehingga mengurangi kecelakaan. Maka dari itu penulis mengangkat makalah yang berjudul “PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER DEMOLENG KEC.KETANGGUNGAN”

B.     RUMUSAN MASALAH
1.        Bagaimana aspek proyek dalam pembangunan flyover Dermoleng?
2.        Bagaimana benefit dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng ?
3.        Bagaimana mangfaat langsung dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng?
4.        Bagaimana mangfaat tidak langsung dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng ?
5.        Bagaimana dampak negatif yang dihasilkan dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng ?
C.    TUJUAN
1.        Untuk mengetahui sejauh mana aspek proyek dalam pembangunan flyover Dermoleng
2.        Untuk mengetahui sejauh mana benefit dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng
3.   Untuk mengetahui sejauh mana mangfaat langsung dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng
4.   Untuk mengetahui sejauh mana mangfaat tidak langsung dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng
5.    Untuk mengetahui sejauh mana dampak negatif yang dihasilkan dari adanya proyek pembangunan flyover




BAB II
LANDASAN TEORI


A.      Pengertian dan Ruang Lingkup
Proyek adalah keseluruhan kegiatan atau aktiviras yang terdapat titik awal dan titik akhir untuk mencapai tujuan obyektif (profit dan non profit) dengan menggunakan sumber-sumber sehingga diperoleh suatu manfaat. Evaluasi proyek yaitu analisis untuk mempelajari bahwa proyek yang direncanakan layak atau tidak layak untuk dilaksanakan.
B.       Manfaat evaluasi proyek
Manfaat evaluasi proyek :
·      bagi pemilik proyek : untuk menentukan suatu proyek layak atau tidak untuk dilaksanakan atau diinvestasikan
·      bagi pemilik modal : untuk menentukan suatu proyek layak didanai atau tidak
·      bagi pemerintah : untuk menentukan suatu proyek layak atau tidak diberi ijin / direkomendasikan
·      bagi konsultan : rencana proyek dianalisis secara obyektif.\
Proyek yang layak dibuat dengan asumsi yang berdasarkan data sebelumnya/data proyek lainnya yang sejenis yang sedang berjalan. Memiimumkan biaya dan memaksimalkan manfaat (keuntungan).
Umur proyek : lama jarak dari titik awal ke titik akhir. Unsur proyek menggunakan unsur ekonomis (lamanya pemanfaatan aset yang adapat meminimumkan biaya keluar). Investasi besar menggunakan umur teknis.
Dalam evaluasi proyek penuh dengan ketidakpastiandan resiko maka perlu ramalan untuk meminimalisir kerugian.
Cara menentukan ketidakpastian :
·           Menggunakan beberapa nilai terhadap beberapa faktor penting
·           Menggunakan analisa probabilitas berbagai ramalan
· Analisa kepekaan bertujuan untuk memperbaiki perkiran dan memperkecil ketidakpastian. Analisa kepekaan terdiri dari :
·           Apa yang terjadi jika estimasi tidak benar
·           Apakah sama keermatan semua nilai atau berbeda untuk beberapa nilai tertentu
C.      Siklus dan Tahapan Proyek
Ø  Tahap Pertama : Identifikasi
Bertujuan untuk menentukan karakteristik proyek (proyek apa, manfaat dan tujuan, untuk apa, ruang lingkup, sumber dana dan milik siapa). Rahap identifikasi harus mampu menjawab : apakah proyek termasuk dalam sektor yang diprioritaskan, menguntungkan atau tidak, apakh ada bantuan dari pemerintah.
Ø  Tahap Kedua : Persiapan dan Analisis Perhitungan
Mengadakan prastudi kelayakan dengan meneliti sejauh mana calon-calon proyek tersebut dapt dilaksanakan menurut aspek-aspek proyek. Studi kelayakan berisi mengenai : ringkasan proyek, studi teknis, studi pemasaran, studi manajemen, studi finansial dan studi sosial ekonomi.
Ø  Tahap Ketiga : Penilaian
Memberikan nilai terhadap studi kelayakan yang telah dilakukan untuk menentukan suatu proyek layak atau tidak untuk dilaksanakan.
Ø  Tahap Keempat : Implementasi
Tanggung jawab utama dari para perencana serta penilai proyek adalah mengadakan pengawasan perhadap pelaksnaan pembangunan fisik proyek agar sesuai dengan tujuan utama.
Ø  Tahap Kelima : Evaluasi
Dapat dilakukan dengan pendekatan : kuantitaatif (data statistik) dan kualitatif (SWOT). Mengevaluasi hasil pelaksanaan proyek berdasarkan laporan yang masuk pada tahap sebelumnya, membandingakan antara apa yang telah direncanakan dengan hasil yang dicapai. Hasil evaluasi untuk perbaikan proyek berikutnya.
D.      Aspek Proyek
1.    · Aspek Teknis
·      lokasi : jauh dekatnya dengan bahan baku, pasar, tenaga kerja, lahan, transportasi. Pemilihan lokasi yang strategis dapat meminimumkan biaya dan memaksimalkan manfaat (keuntungan).
·      berapa skala produksi
·      mesin dan alat yang diperlukan
·      bagaimana proses produksi (manual/digital)
·      teknologi apa yang dipilih (padat karya/padar modal)
2.        Aspek Manajerial
·      struktur organisasi, institusi dan administrasi
·      job describtion
·      Kebutuhan tenaga kerja
·      sistem pengupahan dan imbalan
·      yuridis (perijinan, hak paten dan hak cipta serta lisensi)
3.        Aspek Komersial
·      menganalisis pasar untuk menentukan produk apa yang akan dihasilkan dari rencna proyek
·      menganalisis peluang bisnis (bagaimana karakteristik konsumen, permintaan dan penwaran pasar)
·      menentukan strategi pasar (market share dan jenis pasar)
4.        Aspek Sosial
·      dampak penggunaan input dan output bagi masyarakat.
5.        Aspek Lingkungan
Dampak kerusakan lingkungan dan usaha penanganan limbah.
· Aspek Finansial
· Aspek Ekonomi
E.        Biaya dan Manfaat Proyek
Biaya dan manfaat merupakan alat manipulasi untuk menentukan proyek layak atau tidak untuk dilaksanakan, yaitu dengan meminimumkan biaya dan memperbesar manfaat (keuntungan). Sasaran/target proyek yaitu memperoleh manfaat. Biaya merupakan konsekuensi dilaksanakannya proyek.
Manfaat proyek :
1.        Manfaat langsung, tercermin dari :
·           Kenaikan nilai output secara fisik karena adanya proyek
·           Kenaikan nilai output karena kualitas meningkat
·           Kenaikan nilai output karena perubahan waktu dan lokasi penjualan
·           Kenaikan nilai output karena perubahan bentuk
·           Penurunan biaya karena teknologi
·         Penurunan biaya karena penurunan biaya pengangkutan
·         Penurunan biaya karena terhindar dari kerugian
·         Penurunan biaya karena kerusakan, dsb.
2.        Manfaat tak langsung
·           Efek multiplier
·           Skala ekonomi lebih besr
·           Dynamics secondary effecs ( efek yang dapat merangsang kegiatan ekonomi lainnya)
3.        Manfaat intainable
·           Distribusi pendapatan meningkat
·           Kesejangan sosial menurun
·           Perbaikan lingkungan fisik dan sosial
·Biaya proyek
1.        Biaya angsuran hutang dan bunga
a.    Proyek terikat
Dana proyek hanya boleh digunakan untuk proyek itu sendiri, tidak boleh dialihkan ke proyek lain. Tidak boleh double accounting, menghitung investasi saat cicilan hutang dan bunga.
b.    Proyek tak terikat
Dana proyek boleh digunakan untuk proyek lain selain proyek yang dikerjakan. Tidak boleh double accounting, menghitung investasi sat investasi dikeluarkan awal proyek
2.        Biaya depresiasi
Merupakan pengukuran biaya investasi setiap tahun sepanjang umur ekonomi proyek, sehingga biaya operasi pada neraca laba rugi mencerminkan biaya modal yang digunakan.
a.         Biaya kontruksi dan peralatan
·           Bila dihitung saar dikeluarkan investasi maka tidak dihitung lagi agar tidak double accounting.
·           Bila peralatan yang digunakan merupakan barang impot maka menggunakan shadow price.
·           Upah da gaji dibedakan antara tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tak terlatih.
3.        Biaya tanah
4.        Biaya modal kerja
5.        Biaya bunga
F.       Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi
Analisis Finansial : analisis yang melihat suatu proyek dari sudut lembaga/badan yang mempunyai kepenringan langsung dalam proyek/yag menginvetasikan modalnya dalam proyek. Perbandingan antara pengeluaran uang dengan pemasukan uang (privat return).
 Analisis Ekonomi: analisis yang melihat suatu kegiatan proyek dari sudut perekonomin secara keseluruhan. Hasil total atau produktivitas suatu proyek untuk masyarakat/perekonomian secara keseluruhan.
Perbedaan analisi finansial dan ekonomi :
Analisis Ekonomi dilakukan karena : ketidaksempurnaan pasar, adanya pajak dan subsidi dan berlakunya konsep consumer surplus dan produser surplus.
Alat perhitungan arus dana :
1.        Perhitungan Rugi-Laba
Sebagai hasil investasi, menggambatkan semua penerimaan dan pengeluaran dalam jangk waktu tertentu.
2.        Neraca
Perubahan nilai kekayaan perusahaan dalam neraca dari tahun ke tahun yang mempengaruhi perubahan sumber dan penggunaan dana.
3.    Perkiraan sumber dan penggunaa dana
Sisa dana tahun lalu + arus masuk – arus keluar = sisa dana akhir tahun ini.




BAB III
PEMBAHASAN


A.      ASPEK PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER KARANGSAWAH
1.        ASPEK PEMASARAN
Calon pengguna flyover karangsawah dari data hasil Traffic Counting yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Brebes tahun 2017 maka diperkirakan jumlah pengguna flyover Karangsawah adalah sebanyak 581.581 kendaraan yang melintasi jalan Karang Sawah pada Kec.Tonjong. Jumlah Kendaraan untuk arah masuk Jawa Tengah sebanyak 375.985 kendaraan. Sedangkan untuk arah sebaliknya, yaitu arah keluar Jawa Tengah menuju daerah di Jawa Barat sebanyak 205.596 kendaraan. Berikut adalah tabel jumlah kendaraan yang melintasi jalan Karang Sawah Kab.Tonjong :
JUMLAH KENDARAAN YANG MELINTAS JALAN KARANG SAWAH KEC.TONJONG, KAB.BREBES


Dari total kendaraan arah masuk Jawa Tengah, jenis kendaraan yang melalui jalur Ketanggungan masih didominasi oleh sepeda motor yaitu sebesar 84,44% dari total jumlah kendaraan yang masuk atau sebanyak 317.497 sepeda motor. Mobil Pribadi sebesar 10,13%, Bus sebesar 0,92% dan Mobil Barang sebesar 4,51% dari total kendaraan yang masuk Jawa Tengah.
Sedangkan untuk arah keluar Jawa Tengah menuju daerah di Jawa Barat, dari total kendaraan sebesar 205.596 kendaraan, sepeda motor sebanyak 175.555 atau sebesar 85,39%. Mobil pribadi sebesar 8,18% atau sebanyak 16.823 kendaraan, bus sebesar 0,38% atau sebanyak 777 kendaraan dan mobil barang 6,05% atau sebanyak 12.441 kendaraan yang keluar dari Jawa Tengah menuju daerah di Jawa Barat melalui jalur Ketanggungan.

Seperti halnya pada jalur Pantura, kendaraan yang melintasi jalan Karangsawah pun di dominasi oleh kendaraan sepeda motor. Dari total 581.581 kendaraan yang melalui jalur Ketanggungan, sebanyak 85% adalah sepeda motor atau sebanyak 493.052 sepeda motor. Untuk mobil pribadi sebesar 9% atau sebanyak 54.900 kendaraan, bus hanya sebesar 1% atau sebanyak 4.223 kendaraan dan mobil barang sebesar 5% atau sebanyak 29.406 kendaraan.
2.        Aspek teknis
Teknologi yang digunakan adalah teknologi corrugated mortar busa atau beton ringan di flyover Dermoleng. Teknologi ini pernah digunakan di flyover antapani bandung sehingga penyelesaian flyover karangsawah bisa diselesaikan 180 hari. Percepatan pembangunan flyover perlintasan kereta api tersebut didukung oleh penggunaan teknologi corrugated mortar busa pusjatan (cmp). Cmp merupakan pengembangan dari teknologi corrugated steel arch oleh pusat litbang jalan dan jembatan balitbang kementerian pupr. Teknologi cmp bisa menghemat biaya hingga 70% dan dapat menghemat waktu pengerjaan hingga 50%. Selain itu, cmp juga ramah lingkungan karena menggunakan lebih sedikit material konstruksi. Dengan menggunakan teknologi corrugated mortar busa pusjatan, pengerjaan flyover menghemat anggaran karena pengerjaannya yang lebih cepat. Ketimbang menggunakan beton, teknologi ini menghemat waktu pengerjaan jika dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Dengan teknologi itu kita bisa lebih cepat, lebih efisien kerjanya. Karena ringan, cepat, harganya kompetitif. biasanya membuat flyover 10-12 bulan, ini hanya 180 hari atau enam bulan. Jadi 30-40% hemat waktu,
3.        Aspek ekonomi / biaya




B.       BENEFIT PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER DERMOLENG

C.      MANFAAT LANGSUNG DARI PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER DERMOLENG
·      Perubahan lokasi, waktu penjualan, dan perubahan bentuk
Nilai suatu barang dapat naik karena perbedaan tempat, perbedaan waktu penjualan, atau perbedaan bentuk.  Manfaat proyek dapat dilihat dari penghematan biaya yang diakibatkan karena pemanfaatan teknologi informasi dan pembaharuan alat pengangkutan. Sebelum adanya proyek pembangunan flyover pengiriman barang dari daerah Jawa Barat ke arah Jawa Tengah dan sebaliknya lebih cepat sehingga mengurangi biaya bahan bakar dan mengurangi perubahan bentuk pada benda yang diangkutnya karena lamanya perjalanan. Misalnya dari daerah Brebes akan mengirimkan bawang merah dengan menggunakan mobil terbuka maka lamanya perjalan dan cuaca yang tidak menentu akan merubah bentuk bawang merah sehingga akan menimbulkan kerugian pagi produsen bawang merah.
·       Mengurangi kecelakan akibat pengguna jalan menerobos perlintasan kereta api. Dengan adanya flyover maka tidak ada lagi pengendara yang menerobos perlintasan karena perlintasan kereta api hanya digunakan oleh warga sekitar flyover yang beraktifitas sehari-hari.
·      Merangsang tumbuhnya aktivitas ekonomi
Dengan adanya flyover maka akan meningkatkan aktivitas ekonomi terutama petani bawang merah yang akan mengirimkan produknya ke daerah Jawa Barat dan home industri tali tambang , serta pengiriman telor asin. Dengan cepatnya pengiriman maka akan mengurnagi biaya operasi kendaraan (BOK) dan mengurangi menurunan kualitas produksi.
·      Dengan adanya propyek pembangunan flyover maka banyak warga disekitar yang tadinya menganggur menjadi bekerja
·      Warung makan dan warung kelontongan menjadi laku
·      Karena adanya proyek pembangunan flyover sebagian bahu jalan tertutupi oleh material proyek maka sebagian warga menjadi pengatur lalu lintas dan mendapatkan uang dari mengatur lalu lintas tersebut
·      Akibat kemacetan panjang meneyebabkan bahan bakar menjadi cepat habis maka akan meningkatkan pendapatan pom bensin di sekitar

D.      MANFAAT TIDAK LANGSUNG DARI PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER DERMOLENG
·         Penghemat biaya operasi kendaraan (BOK)
Biaya operasional kendaraan terdiri dari biaya gerak (konsumsi bahan bakar, konsumsi oli mesin, pemakaian ban, biaya pemeliharaan onderdil kendaraan dan pekerjanya, biaya awak kendaraan umum dan depresiasi kendaraan) dan biaya tetap (biaya akibat bunga, biaya asuransi). Untuk analisa ekonomi ini yang dibahas hanya konsumsi bahan bakar dan Biaya Operasi Kendaraan saja. Pada tabel benefit terlihat biaya bahan bakar sebelum ada proyek lebih besar bila dibandingkan sesudah ada flyover Dermoleng dan dapat dijelakan dibawah :
Pengunaan BBM:
ü  Sebelum proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 1,5 Liter/ kendaraan roda 2
Roda 4      : 6 Liter/ kendaraan roda 4
ü  Sesudah proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 1 Liter/ kendaraan roda 2
Roda 4      : 3Liter/ kendaraan roda 4
ü  Benefit proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : ½ Liter/ kendaraan roda 2 (0.5 . 493.052 = 246.526 Liter)
Jumlah benefit dari penggunaan BBM total kendaraan roda 2 adalah sebesar 246.626 Liter dengan nilai uang sebesar Rp.1.701.029.400
Roda 4      : 3 Liter/ kendaraan roda 4(3 . 88.529 =265.587)
Jumlah benefit dari pengunaan BBM total kendaraan roda 4 adalah sebesar 265.587 Liter dengan nilai uang sebesar Rp.10.902.296.700
·         Penghematan nilai waktu
ü  Sebelum proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 1 Jam
Roda 4      : 2.5 Jam
ü  Sesudah proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 0
Roda 4      : 0
ü  Benefit proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 1 Jam (1 . 493.052 = 493.052 Jam)
Jumlah benefit dari penghematan nilai waktu untuk kendaraan roda 2 adalah sebesar 493.052 Jam
Roda 4      : 2.5 Jam (2.5 . 88.529 = 221.322,5 Jam)
Jumlah benefit dari penghematan nilai waktu untuk kendaraan roda 4 adalah sebesar 221.322,5 Jam.
·         Mengurangi antrian kendaraan
ü  Sebelum proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 1 KM
Roda 4      : 4 KM
ü  Sesudah proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 500 M
Roda 4      : 2 KM
ü  Benefit proyek flyover Dermoleng
Roda 2      : 500 M
Roda 4      : 2 KM
Dengan berkurangnya antrian maka dengan adanya proyek flyover mengurangi kemacetan di daerah Ketanggungan.
E.       DAMPAK NEGATIF DARI PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER DERMOLENG
  • ·    Polusi suara yang dihasilkan dari kendaraan yang melintas dan suara yang dihasilkan saat pembangunan proyek akan menggangu warga dan anak yang sekolah karena pembangunan proyek berada didekat sekolah
  • ·     Debu yang dihasilkan saat berjalannya proyek mengotori tembok rumah ,lantai dan membuat masyarakat sekitar menghirup debu.
  • ·     Pada saat flyover telah jadi akan mematikan toko-tokon yang awalnya berada dipinggir jalan, dengan jalan yang sepi karena kendaraan melintasi di atas tidak melewati jalan tersebut maka penjual akan kehilangan pendapatannya.
  • ·   Menyebabkan kemacetan pada saat proses pembangunan flyover karena memakan hampir setengah bahu jalan dalam pengerjaanya.





BAB IV
PENUTUPAN


A.      KESIMPUALAN
Aspek proyek :
·           Aspek pemasaran
Total 581.581 kendaraan yang melalui jalur Ketanggungan, sebanyak 85% adalah sepeda motor atau sebanyak 493.052 sepeda motor. Untuk mobil pribadi sebesar 9% atau sebanyak 54.900 kendaraan, bus hanya sebesar 1% atau sebanyak 4.223 kendaraan dan mobil barang sebesar 5% atau sebanyak 29.406 kendaraan.
·           Aspek teknis
Teknologi yang digunakan adalah teknologi corrugated mortar busa atau beton ringan di flyover Dermoleng. Teknologi ini pernah digunakan di flyover antapani bandung sehingga penyelesaian flyover karangsawah bisa diselesaikan 180 hari. Percepatan pembangunan flyover perlintasan kereta api tersebut didukung oleh penggunaan teknologi corrugated mortar busa pusjatan (cmp). Cmp merupakan pengembangan dari teknologi corrugated steel arch oleh pusat litbang jalan dan jembatan balitbang kementerian pupr. Teknologi cmp bisa menghemat biaya hingga 70% dan dapat menghemat waktu pengerjaan hingga 50%. Selain itu, cmp juga ramah lingkungan karena menggunakan lebih sedikit material konstruksi. Dengan menggunakan teknologi corrugated mortar busa pusjatan, pengerjaan flyover menghemat anggaran karena pengerjaannya yang lebih cepat.
·           Aspek biaya
Umum                                                 = Rp.5.758.247.500
Drainase                                              =Rp.2.091.334.455
Pekerjaan tanah                                   =Rp.501.591.778
Pelebaran perk dan bahu jalan            =Rp.318.974.063
Perkesaran berbutir                             =Rp.530.516.250
Pekerasan aspal                                   =Rp.15.298.428.163
Struktur                                               =Rp.32.633.461.184
Pengemb kondisi dan pek.monor`      =Rp.2.572.863.000
Pekerjaan harian                                  =Rp.4.188.960.000
Pemeliharaan rutin                              =Rp.131.250.000
Dengan total proyek Rp.64.025.626.393
Benefit dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng
Total benefit nilai waktu                     : 714.574,5 Jam
Total benefit pengurangan antrian                 
Roda 2 : ½ Km
Roda 4 : 2 Km
Total benefit pengurangan BBM        : 362.113 Liter
Total benefit nilai uang BBM : Rp12.603.326.100   
Manfaat langsung dari proyek pembangunan flyover Dermoleng
·         Perubahan lokasi, waktu penjualan, dan peribahan bentuk
·         Mengurangi tinggkat kecelakan akibat melanggar melintasi palang pintu kereta api
·         Merangsang tumbuhnya aktivitas ekonomi
·         Mengurangi tingkat pengangguran
Manfaat tidak langsung dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng
·         Penghematan biaya operasi kendaraan (BOK)
·         Penghematan nilai waktu
·         Mengurangi antrian kendaraan
Dampak negatif yang dihasilkan dari adanya proyek pembangunan flyover Dermoleng
·         Polusi suara
·         Polusi udara
·         Gulung tikarnya toko-toko dibawah flyover Dermoleng
·         Menyebabkan kemacetan pada saat proses pembangunan flyover Dermoleng

B.     SARAN
     Pemerintah menanam banyak pohon diseitar flyover agar masyarakat sekitar dapat menghirup udara segar.





BAB V
REFERENSI

http://www.republika.co.id/berita/inpicture/ramadhan-inpicture/17/06/14/orj5a3283-jalan-layang-dermoleng-siap-dilintasi-pemudik-3
Sumber data : traffic count Dinas Perhubungan Kab.BREBES
http://mudikgratis.com/flyover-brebes-tegal/



LAMPIRAN









Komentar

Postingan populer dari blog ini

FLYOVER DERMOLENG

EVALUASI PROYEK